Kamis, 25 Februari 2010

teori belajar menurut ki hajar dewantara

Ki Hajar Dewantara, pendidik asli Indonesia, melihat manusia lebih pada sisi kehidupan psikologiknya. Menurutnya manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya.

Bagi Ki Hajar Dewantara, para guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Dengan kata lain, yang diutamakan sebagai pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Oleh karena itu, nama Hajar Dewantara sendiri memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, keutamaan. Pendidik atau Sang Hajar adalah seseorang yang memiliki kelebihan di bidang keagamaan dan keimanan, sekaligus masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Modelnya adalah Kyai Semar (menjadi perantara antara Tuhan dan manusia, mewujudkan kehendak Tuhan di dunia ini). Sebagai pendidik yang merupakan perantara Tuhan maka guru sejati sebenarnya adalah berwatak pandita juga, yaitu mampu menyampaikan kehendak Tuhan dan membawa keselamatan.

Semboyan dalam pendidikan yang beliau pakai adalah: tut wuri handayani. Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Hanya ungkapan tut wuri handayani saja yang banyak dikenal dalam masyarakat umum. Arti dari semboyan ini secara lengkap adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik).
Ki Hajar Dewantara juga pernah melontarkan konsep belajar 3 dinding. Yang dimaksud belajar dengan 3 dinding bukanlah belajar dikelas dengan jumlah dinding 3 buah ( salah satu dari 4 sisi dinding tidak ada ), tetapi konsep tersebut mencerminkan tidak ada batas atau jarak antara di dalam kelas dengan realita di luar. Belajar bukan sekedar teori dan praktek disekolah, tetapi juga belajar menghadapi realitas dunia. Sekolah dan Dunia menurut konsep ini berarti tidak terpisah. Dengan itu diharapkan para guru mengajarkan ilmu teori serta praktek di dunia dan juga kepada siswa jika tidak sungkan-sungkan menanyakan apa saja hal yang tidak diketahuinya tentang dunia kepada guru mereka masing-masing. Tujuan dari konsep ini, agar para lulusan sekolah dapat mampu hidup dan bisa berbuat banyak setelah lulus dari sekolah.

Pandangan selanjutnya ialah Pandangan Ki Hadjar Dewantara Terhadap Pendidikan. Menurut beliau, pendidikan adalah upaya untuk memerdekakan manusia dalam arti bahwa menjadi manusia yang mandiri agar tidka tergantung kepada orang lain baik lahir maupun batin. Ada beberapa falsafah yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan, yaitu :

1.Segala alat, usaha dan juga cara pendidikan harus sesuai dengan kodratnya.
2.Kodratnya itu tersimpan dalam adat istiadat setiap masyarakat dengan berbagai kekhasan, yang kesemuanya itu bertujuan untuk mencapai hidup tertib dan damai.
3.Adat istiadat sifatnya selalu berubah (dinamis).
4.Untuk mengetahui karateristik masyarakat saat ini diperlukan kajian mendalam tentang kehidupan masyarakat tersebut di masa lampau, sehingga dapat diprediksi kehidupan yang akan dating pada masyarakat tersebut.
5.Perkembangan budaya masyarakat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur lain, hal ini terjadi karena pergaulan antar bangsa.

PERAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA

Pendidikan sebagai instrumen penting untuk mewujudkan tatanan masyarakat sejahtera. Secara garis besar, pendidikan sebagai pelembagaan upaya-upaya pengembangan sumber daya manusia punya korelasi yang kuat dengan perkembangan ekonomi dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Pendidikan yang baik, masyarakat akan menemukan kesejahteraan.

Menurut Durkheim dan Parsons anggota masyarakat perlu memperoleh seperangkat kepercayaan, pengetahuan dan nilai yang sama untuk mempertahankan kohesi dan kesatuan sosial. Karena itu pendidikan/sekolah berperan meneruskan dan mempertahankan tatanan sosial. Di masa datang sekolah hendaknya mengajarkan generasi muda berbagai peran (apakah sebagai dokter, guru, arsitek, pedagang, petani, dan lain-lain), supaya dapat berfungsi secara efektif dalam masyarakat.
Pandangan Talcott Parsons terhadap fungsi sekolah adalah: (1) Sekolah berfungsi sebagai sarana sosialisasi utama, (2) Sekolah berfungsi sebagai seleksi dan alokasi tenaga kerja, dan (3) Sekolah berfungsi memberikan kesempatan yang sama. Menurut teori konflik, Weber menganggap pendidikan/sekolah merupakan variabel kelas atau variabel kelas atau variabel status. Pengetahuan dan ketrampilan yang didapat seseorang melalui pendidikan di sekolah dapat mempertinggi kemampuan (kesanggupan) di dunia ekonomi yang akan mengantarkannya pada posisi kelas tinggi.

Masyarakat sejahtera merupakan posisi tertinggi yang hendak dicapai oleh masyarakat itu sendiri. Jadi perlu pendidikan untuk mewujudkannya. Masyarakat sejahtera dapat dilihat dari tercapainya tujuan-tujuan umum dari masyarakat tersebut dan tercukupinya kebutuhan baik materi maupun yang lain untuk seluruh masyarakat. Hal ini sesuai dengan prespektif teknokratis modern, bahwa masyarakat industrialisasi memerlukan banyak angkatan kerja yang profesional terutama pada pengetahuan teknologi. Sebagai suatu variabel status maka pendidikan mengarahkan ke suatu gaya hidup dan pola konsumtif yang berbeda dengan golongan lain (kelas buruh). Golongan berpendidikan ini menjadi eksklusif dan memonopoli gaya hidup tertentu serta membuat batas-batas dari golongan lain agar tetap berada di luar golongan ini.
Salah satu cara yang mudah dilihat adalah dengan memberikan gelar-gelar dari fakultas. Jadi, pada variabel status, tekanannya bukan pada pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan di pasaran kerja, tetapi pada kehidupan yang memisahkan golongan tertentu dari golongan lain, dengan membuat unit-unit (seperti gelar-gelar tersebut). Pendidikan memberikan bekal untuk menjadi masyarakat sejahtera.

Kesejahteraan merupakan tingkat tertinggi dalam kehidupan sehingga segala yang berkenaan dengan aspek manusia maupun kemanusiaan akan tercukupi jika sudah mencapai taraf ini. Sebab utama mengapa pendidikan berpengaruh terhadap setiap kegiatan masyarakat adalah karena faktor manusia. Hampir tidak ada kegiatan masyarakat yang tidak memerlukan peran manusia. Bahkan peran manusia sangat menentukan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan itu, juga ketika terjadi kemajuan teknologi yang amat pesat.

Dalam kemajuan teknologi itu banyak pekerjaan manusia dapat digantikan oleh peran mesin atau robot. Meskipun demikian, juga penggunaan mesin dan robot itu banyak ditentukan peran manusia. Malahan diperlukan peran manusia yang makin cerdas dan arif bijaksana. Faktor manusia juga amat penting bagi masyarakat dalam memperkuat kondisi mentalnya. Meskipun ada yang berpendapat bahwa Nation State atau Negara-Masyarakat berakhir eksistensinya dalam masa globalisasi sekarang ini, dalam kenyataan tetap Negara-Bangsa menjadi aktor utama dalam arena dunia. Untuk itu peran nasionalisme tetap penting yang amat tergantung dari sikap warga masyarakat itu. Melalui pendidikan pula dapat dan harus ditumbuhkan kondisi mental para warga masyarakat itu, khususnya semangat nasionalisme yang kuat. Namun pembangunan manusia tidak hanya untuk kepentingan masyarakat. Pembangunan manusia juga dan terutama untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk menyampaikan kepada orang atau pihak lain segala hal untuk menjadikannya mampu berkembang menjadi manusia yang lebih baik, lebih bermutu, dan dapat berperan lebih baik pula dalam kehidupan lingkungannya dan masyarakatnya. Hal yang disampaikan itu meliputi sistem nilai, pengetahuan, pandangan, kecakapan dan pengalaman. Makin baik penyampaian itu, makin besar kemungkinan manusia menjadi bermartabat. Dan makin baik perannya dalam kehidupan lingkungan dan masyarakatnya. Itu juga menjadi persiapan yang baik untuk menghadapi pekerjaan dan kehidupan, menjadikan manusia makin mampu melakukan pekerjaannya.

Penyampaian itulah yang dilakukan pendidikan, baik secara mental, intelektual maupun fisik. Dapat dikatakan bahwa pendidikan itu harus selalu bermutu karena pendidikan yang tidak bermutu tidak ada manfaatnya sama sekali. . Bahkan pendidikan yang tidak bermutu dapat berakibat sebaliknya dengan menghasilkan manusia asosial, manusia yang menjadi ancaman bagi kehidupan. Pendidikan yang tidak bermutu juga tidak dapat menyiapkan manusia secara baik dan benar untuk melakukan pekerjaannya. Ini berarti bahwa pendidikan yang tidak bermutu bukanlah pendidikan. Hal ini seringkali kurang diperhatikan orang-orang yang menjalankan fungsi pendidikan.
Agar dapat menjalankan sesuatu dengan baik, manusia dipengaruhi oleh faktor mentalnya, faktor inteleknya dan faktor fisiknya. Sebab itu pendidikan harus selalu mengandung aspek mental, aspek intelektual dan aspek fisik yang diusahakan dalam harmoni satu sama lainnya. Sehingga dengan melaksanakan pendidikan secara baik dan benar, maka akan terwujudnya masyarakat sejahtera dan menjadikan bangsa yang lebih baik lagi.
ketika seseorang datang padaku dengan cinta, aku sama sekali tak memperdulikan itu. mungkin karena aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang dahulu. mencintai seseorang dan akhirnya tersakiti. kini, aku mulai mencitainya namun dia telah acuh padaku meski kita sudah menetapkan janji. apakah itu pertanda aku harus mengulang kesalahan itu lagi? ataukah hanya perasaaanku saja...i don't know it

untitle

Keindahan tak selalu indah, dan kebahagian itu lenyap dengan kehadirannya yang membuat diriku luka….luka tersayat oleh kata2 yang tak bisa disembuhkan dengan sekejap. Itulah yang terjadi pada diriku, saat aku mengenal sesosok manusia yang menjadi dewa bagiku. Sempurna bagiku dan orang lain yang menjadi pengikutnya. Cerita itu berubah menjadi kelam ketika aku lebih mengenal dia. Hanya beberapa detik setelah itu, perasaan dan pandanganku padanya berubah 180 derajat berbeda. Dia bukan dewa, tapi dia adalah manusia yang tidak tau berterimakasih dan merasa menjadi dewa bagi pemujanya. Bak kera dengan mahkotanya. Itulah pandanganku padanya saat ini. Tidak punya perasaan dan tidak memanusiakan manusia. Entahlah, mungkin pandanganku tak akan berubah padanya, jikalau dia mau mengerti orang lain dan menghargai orang lain yang memang respect sama dia. Maaf jika perkataanku selama ini menyakitimu. Itu hanya sebagai wujud bahwa diriku tak ingin kau sombong dan gila akan popularitas. Bahkan mungkin jika pemujamu itu mengetahui semua hal tentangmu pasti akan menghilang.

life never boring

Pilihan selalu ada dalam kehidupan, semua itu harus dipilih karena seperti saat kita berjalan, tidak akan mungkin kita dapat berjalan di atas dua jembatan sekaligus. Hal ini juga yang terjadi pada Kevin, anak seorang pengusaha kaya raya dan Riko, anak pedagang sayur di pasar Sukaraya. Kejadian itu berawal saat Riko mencari kerjaan part time. Di sebuah café Blackheart yang lumayan terkenal di kawasan menteng. Café ini adalah milik wirausahawati, Syna, dia mahasiswi di PTN Jakarta dan baru semester 5, dan umurnya masih sangat belia yaitu 20 tahun. Sungguh menjadi idaman para cowok yang tergolong ingin punyai cewek cantik sekaligus cerdas. Saat tes wawancara, Riko bertemu dengan Syna yang saat itu menggunakan kemeja warna pink dipadu dengan syal putih yang sangat indah dipandang mata. Pertemuan itu, sempat membuat Riko kehilangan segala memori yang ada di benaknya hingga ia tak berkata-kata setelah masuk ruangan Syna.
“Benar kata orang, kalo cewek itu bikin gila. Buktinya, aku bisa bleng sejenak padahal aku sama sekali belum mengenalnya. Bahkan dia adalah calon bosku.”pikir Riko. Namun, sebuah suara menghentikan pikirannya itu. “Selamat datang saudara Riko, sudah siapkah anda menjalani tes wawancara ini?”suara yang lembut namun begitu membuat Riko sedikit kaget. “ee,,iya, saya sudah siap.”jawab Riko dengan sedikit terbata diawalnya. Mungkin itu karena dia grogi harus berahapan dengan calon bos yang ternyata, umurnya lebih muda 2 tahun dari dia. Setelah itu, tes wawancara dimulai. Dan ternyata, seluruh pertanyaan Syna terjawab dengan baik dan Riko dapat menghilangkan groginya walau dia tidak bisa menepis kekagumannya. Hasil dari tes ini sangat membuat Riko gembira karena ia diterima dan besuk dia sudah mulai kerja. Pertemuan itupun menjadi mimpi indahnya di malam hari saat ia tidur.
***
Hari pertama kerja ini, benar-benar dipersiapkan total oleh Riko karena dia merasa sangat bersyukur, di saat dia membutuhkan uang untuk menyelesaikan skripsinya, dia mendapat kerja yang gajinya sangat lumayan dan dengan bos yang sangat baik sekaligus cantik. “Bagai mendapat durian runtuh namun tanpa durinya, jadikan gak sakit.hehehe”pikir Riko saat bercermin hendak berangkat ke café sore itu. Lalu dia bergegas menuju halte dan naik bis jurusan Menteng dengan sedikit was-was karena dia tidak ingin terlambat sampai di café. Biasalah, Jakarta selalu menjadi langganan macet dan banjir. Apalagi saat ia hendak berangkat, langit seperti hendak memuntahkan air yang telah ia simpan. “Ya Tuhan, jangan samapai hambamu ini terjebak macet.”mohon Riko sambil celingak-celinguk di dalam bis untuk memastikan bis itu sudah sampai daerah mana. Akhirnya, setelah 20 menit dia di dalam bis, sampai juga di depan café dan iapun bergegas lari ke dalam karena dia juga harus ganti baju dan lapor tentang kehadirannya hari itu. “Gubrak!” suara itu membuat Riko terhenyak karena ternyata dia menabrak seorang laki-laki yang sedang mengankat piringnya. Saking paniknya, dia tidak melihat kalau ada orang di depannya. Dan hasilnya, dimarahi habis-habisan oleh costumer itu, dan ternyata, hal inipun sampai melibatkan Syna. “Maaf pak, pegawai saya ini masih baru dan belum tau tentang apapun di café ini, jadi mohon bapak bisa memaafkannya.”ucap Syna dengan lembut dan disertai dengan senyum manis yang membuat Kevin terbang dan mau memaafkan Riko. “Ya sudah, besuk lagi hati-hati. Dan biar piring ini saya yang ganti.”jawab Kevin dengan sikap sombongnya.
Setelah masalah dan negosiasi tu selesai, Syna kembali ke ruangannya. “Masalah satu sudah selesai, sekarang giliran mengerjakan tugas kuliah yang tertunda.”Pikir Syna. Syna kembali berkutik dengan laptopnya. Namun tiba-tiba, terdengar ketukan pintu. “tok…tok..tok.”
“Ya, silahkan masuk.”jawab Syna. “Maaf bu, ada kiriman bunga buat ibu.”ucap sekertarisnya itu. “Ya, taruh di meja itu saja.”jwab Syna yang tetap memusatkan perhatiannya pada tugasnya. “Baik mbak.”ucap sekretarisnya sambil menaruh bucket bunnga mawar dengan hiasan pita hijau muda di meja lalu keluar.
Syna sam sekali tidak memperdulikan bucket bunga di meja itu. Sampai dia selesai mengerjakan tugasnya. Dia melihat bung mawar itu, sungguh cantik dan di dalamnya ad pesan. “selamat bekerja cantik…..”isi pesan itu. “dari siapa bunga ini ya, sepertinya aku tidak mempunyai teman spesial.”pikir Syna. Setelah melihat –lihat bunga itu, Syna keluar dari ruangannya hendak melihat perkembangan cafenya. Namun saat hendak membuka pintu, tiba-tiba kepalanya pusing dan dia tak sadarkan diri.
***
Saat terbangun, Syna telah berada di RS Sejati, dan ternyata di sebelahnya ada seseorang yang tak asing lagi. Seseorang yang membuatnya mengerti akan perjuangan hidup. Riko, anak buahnya dan sekaligus seseorang yang memberikan pelajaran hidup. Mungkin Riko tidak tau bahwa Syna adalah Syna Putri, teman SMPnya yang pernah ditolaknya. Maka dari itu, Syna tidak mau kalau Riko tau tentang sejarah yang telah dikuburnya itu. “Maaf bu, saya tadi disuruh sama sekertaris ibu untuk menjaga ibu di sini sampai ibu sadar atau orang tua ibu datang ke sini. Maaf kalo saya lancang.”ucap Riko dengan muka sedikit lebay. Hal itu membuat Syna sempat ketawa kecil. “Oh Tuhan, jangan sampai dia tau aku sebenarnya.”pikir Syna. “Gak papa, justru karena kamu masih ada di sini sangat membantuku. Oh ya, kenapa aku ada di sini?”tanya Syna. “Ibu tadi pingsan dan kata doktor, ibu harus banyak istirahat, ibu dapat pulang nanti sore dan satu lagi pesan dokter, untuk mengetahui hasil pemeriksaan, ibu atau keluarga dapat menemui dokter langsung.”jelas Riko. “Iya, makasih ya…jangan panggil aku ibu. Panggil Syna saja kalo tidak di café.”ucap Syna. Dan hanya dijawab dengan anggukan kepala Riko.
Semenjak itu, di ruang inap Syna hening dan hanya detak jantung yang menandakan keduanya grogi dan canggung untuk mengobrol. Sampai orangtua Syna datang dan Riko pamit untuk kembali ke café. Dalam perjalanan ke café, Riko hanya tersenyum-senyum mengingat wajah Syna saat masih belum sadar. “Dia sungguh cantik dan pintar. Seandainya saja, aku diberi kesempatan menjadi seseorang yang spesial buatnya. Pasti aku kan jadi orang yang sungguh beruntung.”pikir Riko dalam hati dia menyimpan rasa yang sangat spesial buat Syna.
***
Di rumah megah senilai 2 milyar dengan taman bunga yang indah dan kolam renang yang super luas, seorang cowok tampan dengan kaos yang bermerk dipadu dengan celana jeans, duduk di dekat kolam renang sambil memikirkan pertemuan manisnya dengan wanita yang selama ini ia cari, cewek cantik dan pintar juga berada. “Syna,syna,syna, cewek itu membuat diriku gila bahkan baru kali ini aku benar-benar merasakan indahnya dunia ini karenanya.”pikir kevin yang memang menginginkan seorang cewek buat gandengannya saat pergi ke pesta. Dia berpikir, pasti menjadi cowok yang beruntung jika dia mendapatkan Syna karena selain Syna adalah perfect lady.
Syan telah menjadi ratu di hati kedua cowok itu, namun di pikiran Syna hanyalah kekecewaan. Masih dia ingat ketika Riko menolaknya dan memilih orang lain dan bahkan orang itu adalah temannya sendiri. Dalam buku diarynya, dia sudah menuliskan berjuta kata untuk tragedi itu. Dalam pikiran Syna hanyalah sebuah rangakaian kata “Mengerti seseorang tak semudah mengenalnya. Pernah kucoba untuk mengerti tentang seseorang yang memang istimewa buatku tapi kenyataan yang ku terima berbeda, dia tak mengizinkannya. Dia memilih orang lain untuk mengerti dan lebih mengerti tantang dirinya. Hal itu membuat diriku merasa tak berguna hidup di dunia ini. Bahkan jika hambaMu diperbolehkan mengakhiri ceritaku di dunia ini dengan ending kematianku, aku akan menjalani itu. Sebegitu teganya dia mengizinkanku mengenalnya tapi tak memberiku kesempatan mengertinya.”suatu sajak yang selalu mengingatkanku pada kenangan pahit itu, kenangan bersama Riko.
***
Pagi yang indah, semburat warna orange di ufuk timur, menghangatkan para penghuni bumi dengan setia. Suasana itu seindah suasana hati kedua cowok, Riko dan Kevin. Sedang tak begitu dengan Syna yang harus menutupi perasaan malunya jika Riko ingat kejadian SMP dulu. Syna telah bersiap-siap untuk menjalani aktivitasnya hari ini, saat dia membuka pintu, ternyata tergeletak bucket bunga sama persis dengan bucket bunga yang ada di kantornya kemarin. “Siapakah pengirim bucket bunga mawar ini?di dalam bucket ini, tertulis nama Kevin, siapa kevin, rasanya aku tak pernah mempunyai teman bernama kevin.”pikir Syna. Lalu dia melanjutkan rencananya hari ini untuk pergi ke kampus.
Sesampainya di kampus, Hp Syna berdering, nomor yang menghubunginyapun tidak ada di phonebook. Segera Syna mengangkat telfon itu. “Halo, maaf ini siapa ya?”tanya Syna. “Saya Kevin, maaf aku mengganggu aktivitasmu, bisa ketemu kamu hari ini, di cafemu.”jelas Kevin. “Bisa, kamu itu yang mengirim bucket-bucket bunga mawar untukku?”tanya Syna. Namun belum ada jawaban dari Kevin, sudah terputus telfon itu.
***
Sorenya, di café blackheart, Syna harap-harap cemas menunggu kedatangan Kevin, cowok misterius yang romantis. Mata Syna berhenti pada sesosok pria dengan bucket bunga yang tidak asing lagi untuk matanya. “Apakah itu pria yang kucari?”pikir Syna. Tiba-tiba, HP Syna kembali berdering, panggilan dari nomor Kevin. “Halo.”sapa Syna dengan lembut. “Aku sudah sampai di cafemu, aku mohon kamu datang ke meja nomor 7.”ucap kevin lalu mematikan Hpnya.
Syna bergegas menuju ke meja nomor 7, disana dia menemukan cowok yang ternyata salah satu langganan café ini, dan untuk pertama kali bertemu saat tragedi saat riko bekerja di café itu untuk pertama kalinya. Ya, semua itu masih ada dalam ingatan Syna. “maaf telah mengganggu anda, saya kesini hanya ingin menjelaskan tentang apa yang menjadi pertanyaan anda selama ini.”ucap Kevin. “Sejak pertemuan kita pertama kali, saya merasa sangat kagum dengan anda, dan kekaguman saya saat ini telah berubah menjadi cinta yang ingin sekali menjadikanmu ratu dalam istanaku dan menjadi mihrim bagiku.”jelas Kevin. “Meski aku hanya seorang mualaf, tapi setidaknya aku tak ingin menodai cinta ini dengan nafsu yang hanya ingin menikmatimu untuk kesenangan semata.”lanjut Kevin yang membuat hati Syna berdegub kencang karena belum pernah ada seorang laki-laki yang dengan langsung memintanya menjadi istri. “Oh my God, bahkan aku yang Islam dari lahir tak seteguh iman hambaMu ini.”pikir Syna. “Beri aku waktu untuk menjawab semua ini. Minggu depan akan ku jawab, namun selama seminggu itu, jangan kirimi aku bucket-bucket bunga atau apapun.”jelas Syna.
“Baik kalau begitu, saya permisi dulu. Dan saya akan kembali pada jam dan tempat yang sama minggu depan untuk mendengar jawabanmu.”jelas Kevin dan ia langsung pergi meninggalkan Syna yang masih dalam kebingungan. Dalam kebingungannya, dia melihat sesosok pria yang pernah ada di hatinya. “Aku harus jujur dengan Riko tentang siapa aku. Setidaknya itu akan mengurangi pikiranku dan dapat berfikir tentang jawaban untuk Kevin.”pikir Syna. “Riko!”teriak Syna. “Iya bu, ada yang bisa saya bantu?”tanya Riko yang sedikit gugup karena tak pernah dia mendengar Syna memanggil namanya. “Kamu bisa duduk sebentar dan mendengar cerita saya?”tanya Syna. “Bisa, bisa bu.”jawab Riko yang makin heran dengan tingkah Syna.
“Ok, gini, ini tentang seorang cewek yang mencintai seorang cowok. Tepatnya 9 tahun yang lalu di SMP Pelita. Namun cowok itu tidak memilih cewek lain. Saat itu, sang cewek yang patah hati menyalurkan kekecewaannya dengan membuat segala macam makanan dan kini dia tergolong sukses karena kepatah hatiannya. Maka dari itu, sang cewek hendak mengucapkan terima kasih kepada sang cowok karena jika tidak ada patah hati itu, mungkin saat ini, dia tidak sesukses ini.”jelas Syna yang membuat Riko makin bingung. “Maaf bu, SMP Pelita? Dan 9 tahun dari sekarang? Itu berarti masih deket dengan angkatanku. Karena saat itu, saya kelas 3.”ucap Riko yang penasaran dengan cerita Syna.
“Betul sekali, cewek itu bernama Syna Putri, dan cowok itu adalah Riko Aryanto.”jawab Syna. Jawaban itu membuat Riko serba salah. Berarti Syna yang selama ini dicintainya adalah Syna yang dia tolak dulu. “Dan aku sukses juga karena kamu Riko, makanya dari itu, saat ini aku mau mengucapkan terima kasih untukmu.”lanjut Syna. Penyesalan melanda Riko karena dia telah membiarkan mutiara itu pergi dan saat mutiara itu datang kembali, waktu dan suasana yang tak tepat. Namun Riko senang karena meski dia sekarang menjadi bawahan cewek yang pernah dia tolak, dia bisa menjadi batu loncatan untuk sukses. Untuk beberapa menit, café ini seakan hening hingga Syna memutuskan untuk pamit masuk ruangan. Dan inilah akhir pertemuan Riko dengan Syna karena setelah itu, Syna tidak berangkat kerja dan hanya monitoring dari rumahnya saja.
***
Seminggu sudah Syna tidak datang ke café. Dan saat datang ke cafepun, Syna hanya mengenakan kaos biasa bukan kemeja selayaknya akan pergi bekerja. Dia langsung duduk di meja nomor 7 dan memesan orange juice. “Aku masih bingung dengan keputusan yang akan aku ambil. Meski Riko pernah mengecewakanku, aku masih mempunyai sedikit rasa. Tapi aku tidak boleh menunggu terlalu lama untuk sesuatu yang pasti.”pikir Syna yang selalu berputar pada topik yang sama. Dari kejauhan, tampak Kevin deng kemeja rapinya dan bucket bunga yang mirip dengan yang lalu di tangannya. Saat sampai di depan Syna dan duduk di depannya, tiba-tiba jantung Syna berdegub kencang bahkan sangat kencang sedahsyat gempa-gempa yang melanda Indonesia. “Bagaimana keputusanmu? Apapu yang akan kau sampaikan padaku adalah awal dari kehidupan baruku.”ucap Kevin yang sudah tidak sabar dengan jawaban yang akan disampaikan Syna. “Mmmm,,,Demi Allah yang menjadi Tuhanku selama ini, aku menerimamu untuk menjadi calon imamku.”jawab Syna dengan lembut. Kata-kata itu membuat Kevin sangat bergembira. “Besuk aku akan ke rumahmu untuk melaksanakan lamaran. Kamu tidak usah menyiapkan apapun karena biar wedding organizer yang mengurusnya.”jawab Kevin. Jawaban Syna hanyalah anggukan kepala namun hal itu membuat Kevin lega.
Keputusan Syna itu awal dari kehidupan barunya sekaligus akhir dari masa lalunya bersama Riko. Namun sekaligus awal penyesalan bagi Riko yang mengetahui ternyata 2 bulan lagi adalah pernikahan Syna dan Kevin. Misteri hidup ini juga seperti lukisan yang abstrak hingga tak semua orang tau arti dari kehidupannya sendiri. Seperti halya apa yang sedang terjadi pada Kevin, Syna, dan Riko. Pilihan Syna telah mengubah jalan hidupnya dan membuat dia lebih bahagia dan tenang menjalani hidup tanpa bayang-bayang Riko lagi.

teman misterius

Sore itu, tasya sedang menulis cerpennya di sebuah ruangan di café indra. Tapi, tiba-tiba bebi datang dan nyolot-nyolot plus dengan mulut manyunnya. “Sya, menyebalkan banget nih…da anak yang gak jelas coment-coment terus di twitterku. Gue sama sekali gak kenal tapi dia sok kenal gitu. Jangan-jangan…”. “Trus…?”jawab tasya sekenanya karena dia emang lagi sibuk dengan cerpennya yang harus selesai. “Tasya, dengerin gue ngomong dong. Sya!”teriak bebi pas di dekat telinga tasya. “Aduh bebi, gue bakal tanggepin semua pertanyaanmu itu. Tapi setelah selesai cerpen ini ya.”jawab tasya dengan sikap datarnya. Lalu bebi pergi meninggalkan tasya masih dengan muka ditekuk.
“Aduh, ku jadi kehilanngan ide. Online dulu ah biar dapat ide.”pikir tasya yang mulai kehilangan ide yang telah terkumpul sebelumnya. “apa-apaan ini, hampir seluruh dindingku dicoment oleh orang yang sama. Tapi kenapa gue gak kenal ya sama anak ini.”tasya mencoba mengingat foto itu. “Udah ah, bukannya dapat ide malah bikin tambah bebel. Lanjutin nanti aja ah.”solusi tasya karena memang dia sudah tak punya ide sama sekali.”
***
Di ruangan yang lain, indra, helen, dan chacha asik ngrumpi. Tapi anehnya seluruh raut muka mereka menandakan ada masalah yang membuat mereka terganggu. Bebi datang dan diduduk disamping tasya sambil nyolot. “Menyebalkan!”. Helen, indra, dan chacha menanggapinya dengan senyuman. “Ada pa bebeh, virgo cuek lagi?”tanya helen. “Bukan, gue merasa sangat terganggu dengan teman dunia mayaku di twitter. Dia selalu coment terus dan sok kenal gitu. Kayak orang aneh dan kurang kerjaan!”solotan bebi itu membuat anak-anak de rainbow kaget termasuk tasya yang baru saja gabung saat bebi menjelaskan masalahnya. “Kok kasusnya sama kayak anak yang sering coment di facebookku.”celetuk tasya yang heran juga dengan teman mayanya di facebook. “Gue boleh liat facebookmu gak?jangan2 sama juga dengan orang yang suka bikin ku naik darah dengan coment2nya di facebook gue juga.”Tanggapan chacha dengan sedikit marah.
Lalu mereka berlima sama2 online pakek facebook tasya. “Wah,bener. Ini anak yang da di twitterku.”celetuk bebi. “Iya bener, ini juga yang da di facebookku.”lanjut chacha. “Dia juga ada di facebook gue. Tapi gak seekstrim itu. Tapi emang rada over sih.”celetuk indra yang dari tadi hanya mengamati foto yang rada asing buatnya. “Trus kamu len, gak da di facebookmu?”tanya tasya kepada helen. “Mungkin ada, ku agak lupa tapi sepertinya ada tapi ku dah lama gak online. Gak sempet karena minggu depan kan sudah ujian.”jawab helen yang memang gak terpengaruh dengan hal itu sekaligus dia bersyukur karena dia jadi tidak terganggu dengan hal yang tidak penting seperti itu. “Dia selalu minta dicoment balik. Aneh kan! Kalo gak dicoment balik dia jadi marah2 gak jelas gitu. Bilang sombong dan nyumpahin juga. Ya terpaksa gue harus selalu menjawabnya. Tapi lama2 capek juga.”jelas bebi dengan sedikit action dan berlagak kayak guru yang sedang ngejelasin muridnya karena dia sambil mondar-mandir gak jelas. Anak2 de rainbow yang lain hanya tersenyum melihat tingkah bebi itu.
“Aha!”teriak chacha tiba2 dan mengagetkan anak de rainbow yang lain. “Gue punya ide, kita cari tau aja tentang dia. Jangan2 dia dekat dengan kita. Atau bahkan dia tau tentang kita. Buktinya dia gabung sama kita ber5. anehnya juga, dia selalu update tentang kita.”jelas chacha. “sya, kamu tau banyak kan tentang fasilitas kayak facebook dan twitter. Jadi, kamu punya tugas buat cari tau, dia anak mana dan liat apapun yang da disitu. Dan kamu bebi, cari tau dari anak2 SMA bintang, ada yang kenal dengan nama yang da di twittermu itu. Trus kamu in, kamu cari tau dari anak buahmu di café ini. Dan yang terakhir, Helen, kamu harus mengkaji tentang sifat2 anak itu, infonya dari tasya.”urai chacha yang mulai jadi Miss Bossy. “Miss Bossy datang lagi, trus kau ngapain?”tanya bebi. “Gue kontrol kerja kalian. Dan ngasih solusi yang tepat dan cepat.hehehehe”kata chacha. “Ya udah deh, emang kamu yang bisa menghandel kita.”seru helen.
***
Esoknya mereka mulai melaksanakan tugas masing2 dan mengatur semuanya seperti akan maju perang pada malam sebelumnya. Bebi mulai menanyakan kepada semua anak SMA Bintang termasuk claudia dan amanda. Tapi mereka berdua malah menjawab yang dengan menjelekkan bebi karena bebi kurang kerjaan nyari2 kayak gitu bahkan terkesan ndeso. Hal itu bikin bebi tambah sebel dengan anak yang ada di twitternya. Sambil memasang muka cemberut, bebi meninggalkan mereka. Sedangkan Tasya tetap setia di depan notebooknya, dan dia mendapatkan banyak info, ternyata anak itu anak SMA Bintang. Dan dia tinggal di dekat komplek rumah anak2 de rainbow. Jadi kesimpulannya dia sangat dekat dengan anak2 de rainbow. Tidak lupa, tasya juga mengkopikan coment dan updatean dari anak aneh itu untuk diketahui oleh helen. Sorenya, di café indra ada rapat mendadak sebelum café buka. Dia menanyai anak buahnya tentang nama yang ada di facebook dan twitter anak2 de rainbow. Tapi tak satupun mengetahui nama itu. Hasil kerja indra dan bebi hari ini, Nihil. Dan yang terakhir, dari Helen, dia mendapatkan kesimpulan bahwa dia hanya merasa kesepian karena di dunia maya dia tidak punya teman. Kemungkinan karena dia kurang tau tentang adab dalam berteman di dunia maya ini.
***
Di kantin SMA bintang, esok harinya, anak2 de rainbow membahas masalah itu dan info2 yang mereka dapat. “Kita harus gimana lagi cha?”tanya tasya yang mulai was2 karena tguet kalau2 anak aneh itu punya niat buruk. “Kukira, nama di facebook dan twitter itu nama keren ja dan bukan nama asli karena gak da yang kenal sama nama itu.”jelas indra yang curiga dengan hasil dia dan bebi yang sama2 nihil. “Iya bener, dia juga tau kalo kita nyari2 dia. Dia ngirim message ke twitterku. Dan ngancem gitu.”kata bebi yang mulai takut juga. “Menurut buku yang gue baca, orang seperti itu bisa nekat.”celetuk helen. “Kita harus cari tau lebih banyak lagi tapi ingat kita harus mulai hati2 dengan anak kelas 3A. Kalian kenal dengan Ani? Dia dari tadi nguping pembicaraan kita. Dan selalu ngikutin kamu beb, gue curiga dengan dia.”ucap chacha. “Sekarang dia ada di arah jam 9.”lanjut chacha. Lalu mereka mencari orang yang dimaksud chacha dan menemukannya, murid yang aneh, dia sangat culun dan kuno.
***
Sorenya, di café TJS, Ani datang sebagai costumer dan duduk di meja nomer 3. Giliran Tasya yang bertugas melayani Ani memesan menu. Tapi belum selesai tasya memaparkan berbagai menu andalan café, tiba2 ani memohon sama tasya untuk menemaninya ngobrol. Dengan sedikit ketakutan yang mulai tumbuh semakin tinggi kadarnya, tasya duduk di hadapan manusia aneh ini. “Sya, maafin gue ya, bukan maksud gue mengganggu ketentraman anak2 de rainbow, tapi gue hanya ingin punya teman yang seCare kalian. Dan gue sama sekali tidak bermaksud buruk, gue hanya ingin berteman dengan kalian karena gue baru saja kehilangan sahabat yang baik bahkan terbaik. Dia meninggal dunia karena kecelakaan. Dan itu semua membuatku sangat kehilangan sosok sahabat. Tapi setelah gabung dengan kalian di dunia maya, gue mendapatkan kembali sosok itu. Dan sekarang gue sadar, karena tadi siang, waktu gue tidur mimpi, dia datang dan menyuruhku meminta maaf kepada kalian karena sesungguhnya, walaupun sahabtku telah pergi tapi dia tetap ada dan bersama denganku. Itulah kata-kata yang ia ucapkan padaku.”jelas Ani kepada tasya hingga tak terasa ani menangis di haddapan tasya yang membuat tasya merasa bersalah karena telah khawatir dengan sikap ani kepada anak2 de rainbow.
“Gak pa2 kok, kita sebenarnya Cuma ingin tau aja, siapa yang ada di FB dan twitter kita. Tapi menurutku, kamu gak perlu minta maaf karena penjelasanmu itu cukup menutup kecurigaan kita sama kamu. Dan kamu bisa tetap jadi teman kami. Dan unntuk jadi sahabta, mungkin seperti kamu dan sahabtmu itu, kita butuh waktu untuk bisa dekat dengan orang lain.”jelas tasya yang sedikit mengerti segala alasan ani. “Kamu mau ngobrol sama anak2 de rrainbow yang lain?”tanya tasya. “Boleh, sekaian gue mau minta maaf juga.”jawab Ani sambil menyeka air matanya yang membanjir saat cerita denga tasya tadi.
Lalu tasya masuk ke dapur, anak2 de rainbow sedang asik membuat makanan untuk costumer. Tasya mencoba menjelaskan kepada yang lain tentang cerita Ani. Dan anak2 de rainbow yang lain mengerti dan sudah memaafkan Ani meski ani belum meminta maaf langsung pada mereka. Setelah itu, mereka semua keluar dari dapur dan menuju tempat duduk di meja 3. “Ani, kami sudah tau tentang cerita dan alasanmu mengkomentari ssetiap updatetan kita2. Bagi kami, loe juga teman kok. Tapi lain kali jangan maksa buat kita mbales terus ya, kami kan juga punya kesibukan. Tapi kamu bisa nganggap kami sahabatmu juga.”jelas chacha. “Iya ni. Tapi jangan nakut2in gue lagi ya.”celetuk bebi. “Iya beb, maaf ya…”jawab ani. “No problem lah.”jawab bebi.
***
Saat Café Indra akan ditutup, tiba2 indra menyuruh de rainbow yang lain buat gak pulang dulu. Ternyata, dia membuat surprise party buat persahabat de rainbow. Dia merasa beruntung masih diperkenankan hidup bersama dengan sahabat yang sebaik de rainbow. Dan de rainbow baginya adalah miracle dalam hidupnya, yang mengindahkan hidupnya, menerangi setiap langkahnya, dan menemani malam2nya. De rainbow is my miracle…..And forever my best friend.

phobia

SMA bintang, tepatnya sekelas dengan anak-anak de rainbow, ada anak baru namanya Vian meski namanya kayak cowok, namun dia cewek. Over all, dia seperti anak SMA biasa. Tapi, ternyata dia lebih menyukai kesendirian. Setiap istirahat, dia selalu berada di kelas dan sendirian pula. Di kantin, de rainbow sedang bercanda namun tiba-tiba, Bebi memulai menggosip.
“Loe pada curiga gak sih dengan anak baru itu? Aneh banget, pas aku sapa dia sama sekali gak bales. Jadi dongkol nih.” Cerita bebi bikin yang lain mikir.“Bener tuh, sok banget dia. Emang dia hidup sendiri apa” Chacha nyeletuk dengan marahnya yang gak terima kalo dia dicuekin.“Mungkin dia belum terbiasa dengan teman-teman yang seCare kita.” Jawaban bijak dari Tasya.“Care?”seru Bebi, Chacha,Helen
“Kaleee.”jawab tasya dengan senyum manisnya.“Tapi, menurut buku yang gue baca, orang kayak Vian itu punya kelainan dalam bersosialnya. Mungkin saja, dia punya trauma tentang kehidupan sosial. Atau” Kata Helen yang selalu berargument dari hasil bacaannya. Belum selesai helen menyelesaikan pembahasannya, tiba-tiba Indra datang terus nyeletuk. “ei, ku tadi ketemu orang aneh. Dia sendirian lagi nulis sesuatu di kertas trus bikin-bikin origami yang ku heran, semua warna yang ia gunakan sama semua, Hitam”
“Ini aja kita baru ngomongin dia in, udah deh jangan ikut-ikutan gosip. Ladies Only tau..”Tasya memperingati indra.“Iya deh. Tapi” belum selesai indra ngomong, tiba-tiba berhenti karena tasya mulai memasang muka juteknya.“Gimana kalo kita selidiki, kenapa dia seperti itu.” Usul Chacha.“Boleh juga, dah lama kan kita gak jadi detektif lagi.” Setuju Indra.“OK, kita mulai nanti pulang sekolah.”
***
Sepulang sekolah, de rainbow memulai aksinya, Mereka bagi-bagi tugas karena mereka juga mesti jagain café juga. Sore ini, tugas Chacha dan Helen yang menyelidiki Vian. Mereka berdua ngikutin Vian sampai rumahnya. Dan ternyata, dia di rumah tinggal sendirian di rumah yang terbilang mewah. “teryata orang aneh itu kaya juga, tapi kenapa dia ke sekolah Cuma naik sepeda? Emang di rumah segede ini gak da sopir apa,” celetuk Chacha sebel. “Husss, gak boleh gitu dunk cha, mungkin ja, dia punya alasan sendiri naik sepeda.”jawab Helen yang mulai sedikit kagum dengan Vian yang gak tergantung dengan segala macam fasilitas yang ia miliki.
***
Sementara itu, Indra, tasya n bebi dapat tugas jaga café. Eh ternyata, bebi malah izin gak bisa ikut jaga café karena ada janji sama virgo buat nemenin virgo balapan. Maka tinggal Indra dan tasya yang ada di café, mereka berdua mulai bereksperimen membuat menu baru untuk café TJS. Saat tasya mau motong sayur, gak sengaja tangannya kena pisau. “aduh”celetuk tasya reflek. “Ada apa? Ya ampun sya, tanganmu. Bentar ya.”kata indra yang rada shock karena indra memang fobia sama darah. Namun demi tasya, dia rela gak pingsan meski udah rada pucet liat luka tasya. Dengan cepat indra mengambil tisu dan menyeka luka di jari tasya dengan romatis. Tiba-tiba
Gubrakkkkkk. Ternyata, indra pingsan setelah selesai membersihkan luka tasya. Giliran tasya yang kaget dan bingun harus gimana. “In,in,bangun dunk…” tasya mencoba menyadarkan indra. Tapi Nihil. Indra gak bangun meski tasya sudah menepuk-nepuk pipi indra sedikit keras. Akhirnya tasya minta bantuan orang buat bawa indra ke kamar dan tasya menelpon dokter buat datang. Selain itu, tasya juga nelpon anak-anak de rainbow yang lain.
***
“O my GODS, iin, sya kamu apain iin kok bisa pingsan gini.”Celetuk bebi yang panik. “tadi dia membantu menyeka lukaku kena pisau. Habis itu pingsan.”jawab tasya. “Emang kamu gak tau kalo iin itu fobia sama darah?”tanya chacha yang heran. “Aku tau cha, tapi kukira dia sudah sembuh, karena dia nggak langsung pingsan, aku dah seneng dia bisa sembuh tapi ternyata dia belum sembuh dari fobia itu.”jawab tasya dari pertanyaan chacha. Tiba-tiba indra sadar. “aku kenapa? Tasya mana? Sya dah diobati lukamu? Coba liat sebentar.”Tanya indra. Tasya tidak langsung melihatkan lukanya, bahkan dia tutupi. “Udah kok in, tenang ja.” Jawab tasya. “Makasih ya sya”kata indra. “Makasih kenapa? Justru aku mau minta maaf karena aku dah bikin kamu pingsan kayak gini.”jawab tasya. “Karena kamu aku bisa mengalahkan fobiaku dengan darah dan itu awal dari kesembuhanku.”indra mencoba menjelaskan sambil memegang tangan tasya. “Ciecie….”celetuk helen, bebi, dan chacha. “O ceritanya sebuah pengorbanan nih in,”kata chacha. “O ya, gimana cha, len, dapat info apa tentang Vian?”tanya indra yang kembali tampak sehat. “Kita dapat alamat rumahnya. Dan anehnya, ternyata dia anak orang kaya. Tapi yang menjadi pertanyaan sekarang, kenapa dia sama sekali tidak kelihatan seperti orang kaya.”jelas helen. “Bahkan keliahatan seperti orang miskin len.’celetuk bebi. “Hussss, makanya jangan ngeliat orang dari penampilan dan perilakunya.”jelas helen kepada bebi.
“Aku malah bangga dan salut sama Vian, dia gak sama sekali tergantung sama oranng tua.”kata tasya. “iya, kayak kamu sya.”Celetuk indra yang mulai menggombal. “Uh, jadi kangen virgo.”kata bebi yang mulai lebai. “udah,,,,besuk giliran tasya sama bebi mencari info.”Ujar chacha yang mulai menghandel proyek detektif-detektifan ini. “OK bos!”seru bebi dan tasya berbarengan. “Trus aku kapan?”tanya indra. “kamu bantu aku cari info dari tetangga Vian.”jelas chacha. “Yah, kapan aku sama tasya?”sesal indra. “bodo!”jawab singkat chacha. Lalu de rainbow girl keluar kamar ninggalin indra biar istirahat.
***
Paginya, di SMA Bintang, Tasya dan bebi memulai jobnya. Mereka masuk ke dalam ruang kelas saat tidak ada satupun orang di kelas. Mereka mencari info dari berbagai benda aneh yang ada di atas meja Vian. Mereka menemukan buku warna hitam dengan gembok yang melekat. Itu pertanda bahwa buku itu sangat penting sehingga hanya Vian yang bisa membukanya. Lalu mereka keluar dari kelas. Namun di depan pintu kelas, mereka berpapasan dengan Vian. Bebi mencoba tersenyum namun tetap saja dia acuh. Maka dengan segera mulut bebi manyun sambil ngliat tasya. Tasya hanya tersenyum. Sementara itu, sorenya, chacha dan indra menyamar jadi pencari sumbangan di rumah Vian. Disana, mereka tidak menemukan orang lain selain Vian dan pembantu-pembantunya. Setelah selesai meminta sumbangan, chacha mencoba mencari info dari satpam rumah tersebut. Ternyata, Vian adalah yatim piatu dari konglomerat. Dia anak yang susah untuk bersosialisasi karena dia sering tertipu dengan teman-temannya yang baik karena dia kaya.
***
Esok berikutnya, de rainbow membahas hal yang sama di kantin. “Bagaimana hasil kemaren sya. Beb?”tanya chacha. “Kita dapat ini, sudah kubaca sebagian. Ternyata, dia fobia dengan teman. Ampun deh, masih ada orang yang bisa hidup tanpa teman.”kata bebi. “O gitu, jadi bener kata satpam di rumahnya juga kayak gitu. Kasian jiuga anak itu.”kata chacha yang mulai simpati dengan Vian karena chacha merasa, dia saja yang hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya kesepian apalagi dia. “Trus, kita harus ngapain sekarang?”tanya tasya. “Kita harus sembuhin Vian dari fobianya karena itu akan menjadi penyakit jiwa. Caranya seperti saat fobia indra sembuh.”jelas helen. “Kok jadi gue yang jadi sasaran. Iya deh, mentang-mentang gue dah sembuh.”elak indra. “Ok len. Kita mulai istirahat kedua nanti.”chacha mengambil kesimpulan.
***
Bel istirahat mendering ke seluruh penjuru kelas di SMA Bintang. Seperti anak ayam yang dipanggil induknya, seluruh penghuni kelas keluar dari ruangan. Namun di kelas de rainbow, anak – anak de rainbow mendekati Vian yang duduk sambil mengotak-atik kertas lipatnya. “Vi, mau gak kamu jadi teman kami?”tanya tasya dengan lembut. Namun tak ada jawaban dari vian. “Vi, kami tau kamu gak suka berteman, dan kami hanya ingin membantumu keluar dari masalahmu.”celetuk helen. “Nanti kau gila lho Vi.” Bebi mulai lebai. “OK kalau kamu gak mau. Kita gak maksa.”kata chacha yang kesal dengan sikap Vian yang cuek itu. Mereka ber4 pergi menjauh namun tiba-tiba terdengar suara tangisan. Mereka berbalik, dan melihat Vian nangis. “Ada apa vi, cerita aja, kami bakal bantu kamu.”Kata tasya. “Aku…..aku….aku hanya butuh teman seperti kalian. Yang solid bahkan kalian memperhatikanku yang bukan salah satu sahabat kalian. Aku memang taku, bahakan sangat takut dengan hubungan pertemanan. Aku takut hanya dimanfaatkan seperti temanku yang dulu yang maunya ikut senangnya saja.”Jelas Vian sambil sesenggukan.
“Teman itu bisa dicari, tapi semua itu proses bukan sebuah keajaiban yang datang seperti yang kita inginkan. Kita bisa solid seperti ini karena kita dulu juga pernah mempunyai teman yang memag tak cocok degan kita. Dan dari sosialisasi itu, kami bisa bertemu dan bersahabat.”jelas tasya. “Jadi angggaplah kita teman pertamamu di SMA ini. Jika nantinya kamu menemukan teman yang lebih cocok denganmu itu adalah proses. Jadi jangan takut lagi ya.”kata bebi. Lalu mereka ber5 berpelukan.

hari terindah untuk de rainbow

Hari ini, langit begitu pucat dan hal itu pertanda hujan akan turun dengan derasnya. Padahal Indra sudah bersiap-siap hendak ke rumah Tasya untuk merayakan setahun mereka balikan. Ternyata, hujan turun deras sebelum indra berangkat ke rumah tasya. Indra mencoba menunggu hujan itu reda, dia tidak menelfon tasya karena dia memang ingin membuat kejutan untuk tasya. Jadi sebenarnya, tasya tidak mengetahui kalau indra akan datang. Indra menunggu di ruang tamu sambil tiduran.
***
Hujan belum juga reda namun hujan itu tidak sederas sebelumnya, maka indra memutuskan untuk berangkat saat itu juga. Dia membawa bucket bunga mawar yangsangat indah yang dihiasi oleh pita kuning. “Tasya sangat menyukai bunga mawar merah, pasti dia akan sangat senang.”pikir indra selama perjalanan di rumah tasya. Hingga indra tidak memperhatikan jalan. Samapai di belokkan dekat rumah tasya, ada mobil yang menyalip truk. “Brak…”benturan keras antara mobil indra dengan mobil yang menyalip truk tadi. Situasi menjadi gaduh karena banyak orang datang untuk memastikan tidak ada korban jiwa. Indra ditemukan masih dalam keadaan sadar namun kepalanya penuh dengan darah. Indra tetap memutuskan untuk ke rumah tasya meski keadaannya justru akan membuat tasya panik. Indra gak ingin malam itu berakhir di rumah sakit tapi ia ingin malam itu adalah malam untuk mereka berdua. Selain itu, rumah tasya hanya beberapa meter dari kejadian dan dari kecelakaan itu, tidak ada korban jiwa.
Selama perjalanan ke rumah tasya, kepala indra sangat sakit bahkan matanya sudah kunang-kunang. Seampainya di rumah tasya, setelah mengetuk pintu, indra pingsan. Dalam kondisi pingsan inilah, indra ditemukan oleh tasya dan langsung saja tasya membawa idra ke rumah sakit. Di rumah sakit, indra di tunggu oleh tasya dengan perasaan tasya yang cemas akan kondisi indra. “In, kenapa kamu jadi seperti ini, bangun in, aku tak bisa jika harus kau tinggalkan dengan cara seperti ini.”ucap tasya sambil tersedu menangis di dekat indra. Tangisan tasya membangunkan indra dari tidurnya. “Sya, kenapa kamu menagis? Aku baik-baik saja kok. Senyumlah, hanya senyummu yang membuatku kuat.”ucap indra sambil mengusap air mata tasya. Lalu tasya mencoba senyum meski hatinya sakit karena khawatir dengan indra. “Gitu dong, jadi aku bisa kuat dan bahagia pergi darimu, aku berpesan kepadamu, jaglah persahabatan de rainbow meski aku tak ada.”kata terakhir yang keluar dari mulut indra. “Indra!”teriak tasya sambil menangis. Dia panik karena setelah pesannya itu, indra tak merespon tasya. Tidak lama kemudian, dokter dan suster datang memeriksa kondisi indra. “Maaf, Saudara indra telah berpulang kepadaNya.”ucap dokter yang mebuat tasya semakin terpukul hingga tasya lupa untuk memberi tahu anak2 de rainbow yang lain. Jenazah indra dibawa ke rumah indra untuk dirawat selanjutnya akan di makamkan.
“sya, kamu tidak memberi tahu anak2 de rinbow yang lain?”ucap mama indra. “Iya tante, saya sampai lupa.”ucap tasya yang sadar bahwa dia telah melupakan anak2 de rainbow yang lain. Akhirna, tasya menghubungi anak2 de rainbow yang lain. Namun tak satupun dari mereka yang mengangkat telfon tasya. Akhirnya, tasya hanya SMS. Sampai waktu jasad indra kan ditidurkan untuk selama-lamanya, anak2 de rainbow belum datang. Tasya merasa sangat terpukul, dia berfikir selama ini dia sudah berusaha selalu ada untuk mereka, tetapi kenapa saat yang seharusnya semua anak2 de rainbow ada, bahkan ini adalah perpisahan mereka untuk terakhir kalinya dengan indra, mereka tidak ada. Setelah selesai upacara pemakaman itu, tasya masih berada di pemakaman, persis di dekat makam indra sambil terus meratapi kepergian indra. Semua kejadian itu dilihat oleh indra, amun dia tidak dapat berbuat apapun. Saat tasya hendak beranjak dari dekat makam indra, anak2 de rainbow yang lain baru datang dan mereka langsung memarahi tasya. “Sya, kenapa kamu tega, membiarkan indra dimakamkan sebelum kami datang dan melihat sahabat kami pergi untuk selamanya?”ucap chacha. “Iya sya, kamu jahat. Kami juga sahabat indra, jangan mentang2 kamu pacarnya, bisa seenaknya saja.”ucap bebi yang semakin membuat tasya marah. Helen hanya diam namun mukanya terlihat sangat kecewa dengan tasya. “Menurut kalian, siapa yang jahat, aku? Justru kalian. Kemana saja kalian? Aku sudah mencoba menghubungi kalian tapi tak satupun dari kalian yang mengakat telfonku. Dan sudah ku tunggu kedatangan kalian sampai setengah jam penundaan acara pemakaman, tapi kalian belum juga datang.”jelas tasya yang membuat yang lain merasa sangat bersalah. Mereka semua terdiam hingga tasya memutuskan untuk pergi beranjak dari tempat itu dengan kesedihannya. Sampai ditepi jalan, tasya menyebrang jalan namun dia tidak melihat kanan-kiri dan tabrakan yang samapun terjadi. Indra yang masih melihat hal itu teriak sekencangnya. “Tasya!”teriak indra.
***
Teriakan indra itu menyadarkannya bahwa semua itu adalah mimpi buruknya. Dia terbangun dari tidurnya. Hujan telah reda namun waktu terlalu larut untuk pergi ke rumah tasya. Akhirnya indra memutuskan untuk menelfon tasya. “Sya, maaf aku tidak bisa ke rumahmu malam ini.”ucap indra yang menyesal karena telah melewatkan malam itu. “Tidak apa2.memang kamu mau ke rumahku malam ini?”tanya tasya. “Sebenarnya aku mau membuat surprise party buat kita berdua. Namun aku sadar meski ini adalah hari istimewa kita, kita tidak bisa merayakannya hanya berdua maka aku mau membuat party buat semua anak2 de rainbow. Gimana sya?”jelas indra. “Bagus juga idemu, iya biar mereka juga bisa ikut seneng.”ucap tasya yang menguatkan indra. “Ya sudah besuk kamu bantu aku nyiapin acara itu di café. OK sayangku?”rayu indra. “Iya, beres deh.”jawab tasya.
Malam itu suasana café indra sangat ramai dengan kedatangan para sahabatnya dengan pasangannya masing2. Virgo dengan bebi yang baru saja jadian, Oyon yang setia menunggu helen sampai lulus SMA, lalu chacha dan mongki. Semua sangat bahagia dengan semua itu. Terdengar alunan musik dansa yang indah yang membuat mereka larut dengan segera mereka bersama pasangan masing2 berdansa. “Oh, sweat day for de rainbow.”ucap tasya dan indra berbisik.