Kamis, 25 Februari 2010

untitle

Keindahan tak selalu indah, dan kebahagian itu lenyap dengan kehadirannya yang membuat diriku luka….luka tersayat oleh kata2 yang tak bisa disembuhkan dengan sekejap. Itulah yang terjadi pada diriku, saat aku mengenal sesosok manusia yang menjadi dewa bagiku. Sempurna bagiku dan orang lain yang menjadi pengikutnya. Cerita itu berubah menjadi kelam ketika aku lebih mengenal dia. Hanya beberapa detik setelah itu, perasaan dan pandanganku padanya berubah 180 derajat berbeda. Dia bukan dewa, tapi dia adalah manusia yang tidak tau berterimakasih dan merasa menjadi dewa bagi pemujanya. Bak kera dengan mahkotanya. Itulah pandanganku padanya saat ini. Tidak punya perasaan dan tidak memanusiakan manusia. Entahlah, mungkin pandanganku tak akan berubah padanya, jikalau dia mau mengerti orang lain dan menghargai orang lain yang memang respect sama dia. Maaf jika perkataanku selama ini menyakitimu. Itu hanya sebagai wujud bahwa diriku tak ingin kau sombong dan gila akan popularitas. Bahkan mungkin jika pemujamu itu mengetahui semua hal tentangmu pasti akan menghilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar